Arak Bisa Ngumpulin OMK Dekenat Pusat, Kenapa Engga?
gerejapaskalis.or.id–Arak menjadi tema besar Misa Orang Muda Dekenat (MOMD) Pusat pada Sabtu (19/11) pkl. 17:00 WIB. Arak dalam Misa Kudus ini menjadi puncak dari rangkaian acara Temu Orang Muda Dekenat Pusat (TOMD) 2022. Gereja St. Paskalis menjadi Tuan Rumah perhelatan TOMD Pusat tahun ini. Kali ini karena masih dalam suasana pandemi, kegiatan TOMD dibuat dalam 2 acara besar, yaitu rekoleksi di Wisma Samadhi (2 hari) dan perayaan Ekaristi Kudus bersama seluruh kaum muda. Dengan mengambil tema Aku Rindu Akan Kristus (ARAK), harapannya acara ini dapat menyatukan dan mengakrabkan kembali banyak orang muda katolik sedekenat pusat di Keuskupan Agung Jakarta.
MOMD diselenggarakan secara konselebrasi. Selebran utamanya Romo Sulaiman Otor OFM, moderator OMK Gereja St. Paskalis dan pengkhotbah Romo Triyudo Prastowo SJ, Moderator OMK Dekenat Pusat bersama dengan Romo Jemianus Tnomat OFM, pastor Kepala dan Romo Thomas Ferry Suharto OFM, pastor rekan di Gereja St. Paskalis-paroki Cempaka Putih.
Perayaan ekaristi diawali dengan perarakan oleh para petugas liturgi dan teman-teman OMK dari 6 Paroki yang membawa vandal-vandel kebanggaan. Terdiri dari vandel OMK Dekenat Pusat, paroki Cempaka Putih, paroki Katedral, paroki Menteng, Paroki Kramat, paroki Jalan Malang, dan paroki Pejompongan. Perayaan Ekaristi juga dimeriahkan oleh koor dari Gereja Katedral dan iringan musik dari Canisius Wind Ensemble (CWE), Kolese Kanisius. Sedikit berbeda dari Perayaan Ekaristi lainnya, doa umat dipersembahkan oleh teman-teman OMK dalam 6 bahasa asing yaitu Mandarin, Jepang, Korea, Spanyol, Perancis, dan Italia. Perayaan liturgi meriah dan semangat kaum muda yang ceria memenuhi seluruh Gereja sehingga mendatangkan sukacita berlimpah bagi segenap umat yang hadir pada Misa sore itu.
Setelah Perayaan Ekaristi selesai, acara dilanjutkan dengan Pentas Seni dan Ramah Tamah. Terdapat panggung kecil yang dibuat di halaman gereja, dilengkapi dengan pencahayaan yang menambah semarak. Pentas Seni diisi dengan persembahan penampilan dari setiap Paroki. Sambil menikmati penampilan dari setiap Paroki, teman-teman OMK yang hadir dapat menikmati hidangan yang telah disediakan seperti Bakso, Dimsum, Nasi Bakar, Pempek, Es Podeng, dan Puding.
Pentas Seni dipandu oleh MC Kak Dita dari KOMKEP KAJ dan dibuka dengan sambutan dari Immanuel Christian selaku Ketua Panitia TOMD 2022. Tidak mau kalah dengan para performer dari setiap Paroki, panitia juga mengajak teman-teman OMK untuk bergoyang bersama dalam “Boria Dance”. Setelah itu, penampilan dilanjutkan dengan Band dari Katedral, pertunjukan Sulap dari Theresia, persembahan nyanyian dari Paskalis, permainan alat musik dari Kramat, pertunjukan dance dari Paskalis, dan persembahan nyanyian dari Loyola. Pentas Seni dan Ramah Tamah ditutup dengan persembahan Kak Opi sebagai DJ yang sukses membuat teman-teman OMK yang hadir bergoyang bersama.
Avril, salah satu panitia menyampaikan bahwa ada momen paling berkesan saat acara kemarin. “Saat dimana kita bisa merasakan gairah anak muda yang ingin terus berkarya dalam Kristus,” ujar OMK asal Wilayah Lourdes ini.
Sementara itu, Irene dari Paroki Katedral, menyebutkan bahwa yang menarik dari TOMD lalu adalah bagaimana tiap paroki di dekpus diperkenankan untuk mengambil bagian dalam perayaan ekaristi maupun sesudahnya. Semua petugas liturgi berasal dari semua paroki di dekenat pusat. Acara setelah misa pun sangat menarik dan beragam.
Terkait tema ARAK yang menarik banyak perhatian umat, Romo Sulaiman ikut mengomentari. “Tema Misa tahun ini adalah ARAK, yaitu Aku Rindu Akan Kristus. Ada yang menduga keras bahwa arak ini sinonim dengan minuman beralkohol, lantas bertanya: apakah memang bahasa marketing di Gereja perlu dipakai istilah yang berkonotasi negatif untuk menarik minat umat?’ Arak yang dipilih sebagai tema Misa ini bukanlah minuman keras (kata benda, ed.), melainkan arak (kata kerja, ed.) yang berarti berjalan bersama dengan beriringan. Siapakah yang diarak? Tuhan Yesus Kristus. Siapakah yang mengarak? Kaum muda kita, masa kininya Gereja yang sedang berjalan bersama-sama menuju masa depan. Sejak awal, kami para Romo dan DPH sedekenat Pusat sangat mendukung kesuksesan acara ini. Kami bersama teman-teman panitia sebagai tuan rumah TOMD tahun ini memastikan tidak ada minuman keras yang tersaji dalam acara keakraban malam ini,” tandas Romo pecinta seni bela diri Judo ini.
Rangkaian TOMD 2022 dilaksanakan dengan harapan dapat menjawab kerinduan teman-teman OMK di Dekenat Pusat untuk melakukan kegiatan-kegiatan secara langsung dengan sesama OMK baik misa/ibadah bersama, maupun kegiatan menyenangkan lainnya yang khas anak muda. Hal ini dikarenakan segala kegiatan sempat dibatasi akibat pandemi COVID-19, dimana MOMD juga terakhir dilaksanakan pada tahun 2021 dengan tuan rumah Gereja Hati Kudus – Kramat. Oleh karenanya, tema “ARAK – Aku Rindu Akan Kristus” dipilih. Adapun TOMD 2023 akan diselenggarakan di paroki Katedral sebagai tuan rumah berikutnya.
TOMD menjadi ajang untuk menyambut kembali anak anak muda yang telah lama hilang dari Gereja dan mempererat tali persaudaraan kristus dari paroki sedekenat pusat. TOMD diselenggarakan di Gereja St. Paskalis, Cempaka Putih sebagai tuan rumah atau penyelenggara di tahun 2022, dimana posisi ini akan bergilir setiap tahun bagi setiap Paroki di Dekenat Pusat. Panitianya seluruh Orang Muda Dekenat Pusat dimana Caretaker Siekep St. Paskalis sebagai panitia penyelenggara inti. *** (Cilla-Abigail)