Cita-Cita Vina, Natal Bersama Keluarga (Sebuah Cerita Pendek)

Bagi Vina, Natal adalah sebuah momen istimewa untuk merayakan liburan akhir tahun bersama keluarganya. Setelah tahun lalu liburan natal ke rumah kelaurga mama, Natal tahun ini ia merencanakan liburan di rumah keluarga papa di luar pulau. Vina memutuskan untuk mempersiapkan segala kebutuhan liburan dengan tekad menabung. Ia tahu bahwa untuk mencapai impian ini, konsistensi dan pengendalian diri adalah kunci utama. Vina mulai menabung sejak awal tahun, merencanakan liburan Natal bersama keluarganya. Ia yakin, bila dipersiapkan dnegan baik, liburan Natal pasti berkesan.
Vina, seorang wanita muda dengan tekad kuat, memiliki latar belakang keluarga yang selalu mengutamakan kebersamaan. Meski hidupnya sederhana, kebahagiaan selalu terpancar dari momen bersama orang-orang tercinta. Papa, Mama kaka adik Vina semua berkumpul dan berkegiatan bersama. Acara keluarga, pelayanan di gereja semua dilakukan bersama-sama.
Di sebuah kantor perusahaan teknologi, Vina bekerja. Vina bekerja keras dan selalu menyisihkan sebagian hasil kerjanya untuk menabung. Vina hanya ambil sedikit saja utnuk keperluan sehari-hari dan ia merasa cukup. Meskipun teman-temannya di kantor lebih suka jajan atau makan siang di luar, Vina tetap setia membawa bekal sendiri. Setiap hari, terutama saat jam makan siang, Deby, salah satu temannya, selalu mencoba mengajaknya makan di luar.
“Vina, ayo makan siang di luar hari ini. Kita coba restoran baru yang lagi hits!”
“Sorry, Deby. Aku udah bawa bekal hari ini, harus hemat untuk rencana liburan Natalku.”
“Laah liburan Natal kan masih jauh?”
“Ya gapapa.”
Deby tersenyum kecut. Susah sekali mengajak Vina jajan diluar. Sebaliknya, Vina bisa merasakan desakan untuk mengikuti teman-temannya. Meski begitu, ia tetap teguh pada keputusannya.
Hari terus berlalu, Vina terus mengalami godaan konsistensi menabung. Beberapa temannya, termasuk Deby, kerap kali mencoba mempengaruhi Vina agar lebih fleksibel dalam mengatur keuangan. Pada suatu hari, saat kantor sedang ramai, Deby kembali mengajak Vina makan siang di luar.
“Vina, kamu selalu bawa bekal sendiri. Coba lah sekali-kali jajan di luar. Hidup ini hanya sekali, bukan?”
“Aku percaya hidup ini berharga, dan satu di antara kebahagiaan terbesarku adalah merayakan Natal bersama keluarga. Itu yang selalu kusimpan dalam hati dan jadi motivasiku.”
Deby menggertakkan giginya, agak frustrasi dengan keteguhan Vina. Namun, Vina tidak membiarkan itu merusak semangatnya.
Bulan Desember tiba, dan saat itulah ia mulai membuka celengan yang telah ia siapkan sejak awal tahun. Vina harus mengatur persiapan libur bersama keluarga. Ia mulai menghitung pengeluaran untuk tiket perjalanan, penginapan, serta segala persiapan lainnya. Saat itu, Deby kembali mencoba menggoda Vina.
“Vina, teman-teman akan liburan bersama ke luar negeri. Mengapa kamu tidak ikut serta? Kita bisa merencanakan sesuatu yang seru!”
“Deby, liburan yang sesungguhnya bagiku adalah saat Natal. Aku yakin kebersamaan dengan keluarga jauh lebih berharga dari liburan mana pun.”
Deby mencibir, meragukan keputusan Vina.
“Aku tetap yakin, Vina, kamu akan menyesalinya.”
Vina tersenyum, “Waktulah yang akan membuktikannya.”
Walaupun Vina menghadapi tekanan dari berbagai arah, tekadnya tidak pernah goyah. Ia terus bergerak maju, menyelesaikan satu persatu persiapan Natal dengan penuh kehati-hatian.
Momen Natal tiba, dan Vina merayakannya dengan penuh kebahagiaan bersama keluarga tercinta di rumah keluarga papa di Flores. Konsistensinya selama setahun membawa hasil yang memuaskan. Setelah melewati segala rintangan dan godaan, Vina akhirnya dapat merasakan kehangatan momen bersama keluarga di hari Natal. Ia peluk papa, mama, opa, oma, kakak dan adik serta semua keluarga. Mereka pergi misa Natal bersama meski harus berjalan kaki agak jauh.
Dalam suasana Natal yang penuh keceriaan, Vina berbagi kisahnya dengan keluarga. Mereka semua tersenyum bangga melihat keteguhan dan konsistensi Vina dalam meraih impian. Momen tersebut bukan hanya sekadar liburan, tetapi juga puncak dari perjuangan dan tekad Vina sepanjang tahun.
“Kamu luar biasa, Nak. Keputusanmu untuk menabung dan merayakan Natal bersama keluarga benar-benar membawa kebahagiaan pada kita semua.” Kata Mama. Vina kemudian membagikan hadiah yang sudah ia siapkan. Setiap dari keluarganya mendapatkan hadiah, taka da yang ketinggalan. Vina terharu ketika semua membuka bersama-sama hadiah natal pemberian vina.
Dengan tawa dan kebahagiaan di sekelilingnya, Vina menyadari bahwa Natal sejati bukan hanya tentang hadiah atau liburan mewah. Itu adalah momen kebersamaan dan kasih sayang bersama keluarga yang melampaui segala nilai materi. Vina hanya perlu konsisten dengan tujuannya, kuat dalam komitmen dan tekun. *** (Vina)