Ekaristi Adalah Jalan Tol Menuju Surga

kegiatan pendalaman iman
Kegiatan Pendalaman Iman Gereja Santo Paskalis Paroki Cempaka Putih

gerejapaskalis.or.id – Mengisi Pendalaman Iman (PI) Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) 2022 yang bertemakan “Allah Sumber Harapan Hidup Baru” Panitia Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Gereja Santo Paskalis-Paroki Cempaka Putih mengadakan refleksi bersama untuk mendalami makna Ekaristi, sebagaimana terbingkai dalam tema Perayaan Syukur HUT yaitu Menjadi Manusia Ekaristis: Semakin Mengasihi, Peduli, dan Bersaksi. Tanpa bermaksud mengesampingkan tema BKSN 2022, Panitia berusaha meramu materi pendalaman iman untuk membantu umat dalam memahami dengan jelas apa yang dirayakan dalam ekaristis: telisik Kitab Suci mengenai ekaristi, teologi ekaristi, spiritualitas ekaristi, dan katekese ekaristi. Pelbagai tema refleksi ini bermuara pada upaya pemahaman umat tentang pendasaran dan makna ekaristi, buah yang diperoleh dari ekaristi, dan bagaimana menghayati ekaristi dalam hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kegiatan pendalaman iman ini dilakukan setiap Jumat pkl.19.30-21.00 wib selama Bulan September 2022 di Aula Santo Fransiskus-Lt.2 Gedung Karya Pastoral (GKP).

Pertemuan kedua PI BKSN pada Jumat (9/9/2022) bertema Teologi Ekaristi dengan narasumber Rm. Andreas Atawolo OFM, dosen Teologi Dogmatik-STF Driyarkara, Jakarta. Mengawali refleksi bersama BKSN yang dihadiri oleh sekitar 60 peserta ini, Rm Andre mengajukan pertanyaan mendasar tentang apa yang paling berharga yang diberikan oleh Yesus Kristus kepada manusia? Baginya, hal yang paling mendasar yang diberikan oleh Yesus adalah diriNya seutuhnya bagi keselamatan manusia. Ungkapan penyerahan diri yang total dari Yesus ini dirayakan dalam Ekaristi, “sehingga pada saat merayakan Ekaristi kita sekaligus merayakan pengorbanan Yesus yang luhur bagi manusia. Maka Ekaristi yang kita rayakan setiap saat merupakan ungkapan syukur dan terima kasih atas karya kasih dan pengorbanan Yesus bagi kita manusia” tegas Rm Andre.

Dalam uraiannya, Rm Andre juga mengatakan bahwa merayakan ekaristi berarti kita sekaligus membarui diri dan identitas kita, di mana melalui pembaruan diri dan identitas diri itu kita dimampukan untuk menjadi manusia ekaristis yaitu ‘menjadi roti yang dipecah-pecah dan dibagikan bagi sesama.’ Maka, “kita perlu bertekun merayakan ekaristi, sebab ekaristi adalah rangkulan Tuhan bagi kita, jaminan hidup kekal bagi kita. Setiap kali merayakan ekaristi kita mengantisipasi hidup kekal dalam kesatuan dengan Tuhan” tambah Rm Andre. Hal ini ia sampaikan dengan mengutip refleksi Beato Carlo Acutis bahwa “semakin kita menerima ekaristi, kita semakin serupa dengan Yesus Kristus, dengan demikian kita mengantisipasi surga di dunia; karena ekaristi adalah jalan tol menuju surga.”

Dalam diskusi dan sharing, ada peserta yang bertanya mengenai kelayakan merayakan ekaristi yang adalah sumber dan puncak iman Kristiani selama masa pandemi di mana merayakan ekaristi secara online dan tantangan merayakan sekaligus mengajak keluarga mengikuti ekaristi kudus dalam keluarga yang berbeda keyakinan. Menanggapi hal ini, Rm Andre mengatakan bahwa perayaan ekaristi online yang dilakukan selama masa pandemi ini adalah solusi di tengah persoalan yang melanda dunia, sehingga pasca pandemi harusnya ada kesadaran untuk meluangkan waktu merayakan ekaristi karena di dalamnya ada perjumpaan personal dengan Tuhan yang bersabda, menyatakan diri, dan memberikan diriNya bagi kita. Sementara itu, kesaksian penting seorang Katolik di tengah keluarga yang majemuk adalah memberi kesempatan kepada keluarga dan kesaksian iman tentang perjumpaan yang dirayakan dalam ekaristi sekaligus menampakkan buah ekaristi yang dirayakan itu dalam hidup keluarga. Pamungkas dari PI kali ini adalah Rm Andre memberikan hadiah kepada penanya terbaik berupa buku terbarunya yaitu Ekaristi: Sakramen Persekutuan Semesta.*** [Theresia Alvincia E./Editor: Jimmy, OFM]

Previous slide
Next slide

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *