Merah Putih Tenda dan Kursi Kamis Putih

Ada yang tampak berbeda dengan suasana perayaan Kamis Putih di gereja Santo Paskalis Kamis 6/4/2023
Suasana yang tampak berbeda itu terasa saat memasuki halaman gereja yang serasa masuk ke pesta kawinan. Lebih unik lagi ketika di dalam tenda yang sesungguhnya halaman gereja, serasa merayakan kemerdekaan karena kain warna merah putih mendominasi.

Tenda warna merah dan putih menutup seluruh area halaman gereja sampai goa Maria. AC sentral terpasang di 18 titik dinding tenda dan aula. Sementara pintu gereja bagian samping dekat serambi di buka total.

Kursi warna merah marun di area aula dan depan gua Maria juga dipasang miring menghadap altar. Umat yang duduk diarea tersebut langsung menatap altar. Layar proyektor terpasang di sudut untuk memfasilitasi umat yang duduk menghadap altar namun terhalang dinding.

Marantino, panitia mengatakan agar seluruh umat merasakan hal yang setara. Di dalam maupun di luar gereja merasakan sejuk yang sama dan mengahadap altar.

Pak Hendro Martono koordinator panitia mengamini. “Agar umat sungguh-sungguh merasakan Misa. Tidak terhalang oleh dinding, semua di dalam gereja, dindingnya adalah tenda. Adanya AC membuat umat tidak kipas-kipas atau ngetag tempat.”

Misa Kamis Putih di gereja Paskalis dilaksanakan dua kali. Misa pertama pukul 17.00 secara online dan offline sedangkan Misa kedua pukul 20.00 secara offline.

Misa pertama secara konselebran dipimpin Romo Yohanes Epa Prasetya, OFM didampingi Romo Jemianus Tnomat, OFM serta Mateus Batubara, OFM.

Romo Epa dalam homilinya mengajak umat mengikuti teladan Yesus untuk membuat kenangan yang baik.

Kenangan yang baik itu tidak harus dibungkus kemewahan namun hal sederhana dapat menjadi kenangan. Yesus meninggalkan perjamuan menjadi kenangan abadi. Yesus juga membuat tradisi yang biasa menjadi istimewa.

Membasuh kaki adalah tradisi yang biasa namun Yesus membuatnya menjadi istimewa karena Yesus yang memulai membasuh kaki para murid. Sangat kontras dengan tradisi umum dimana pelayan membasuh kaki tuannya.

Di masa digital ini Romo Epa mengajak umat untuk membuat kenangan yang baik.
***masaji

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *