Pelatihan Eco Enzyme Gereja Santo Paskalis
gerejapaskalis.or.id – Wanita Katolik Repbulik Indonesia (WKRI) Cabang Santo Paskalis-Cempaka Putih mengadakan pelatihan pembuatan Eco Enzyme bagi para anggota WKRI Ranting, di aula Santa Clara-Gedung Karya Pastoral, Jl. Letjend Suprapto Kav.c1/23 pada Minggu (4/9/2022). Kegiatan ini merupakan tahapan pertama dari rencana lomba pembuatan Eco Enzyme dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-60 WKRI Cabang Santo Paskalis. Ketua WKRI Cabang Santo Paskalis, Ibu Muryati Darsono, mengatakan bahwa kegiatan pelatihan ini dimaksudkan agar para Ibu dapat memanfaatkan sampah dapur untuk dimanfaatkan dengan baik dan tepat guna. Selain itu, “kegiatan ini sebagai bagian dari edukasi terhadap para Ibu untuk ikut melestarikan lingkungan. Eco Enzyme dapat dijadikan cairan pembersih, pupuk, dan pestisida alami” tambah Ketua WKRI Cabang Santo Paskalis.
Dalam membuka kegiatan pelatihan ini, Pastor Kepala Paroki Cempaka Putih, Rm. Jimmy Tnomat OFM, menyampaikan terima kasih atas inisiatif para Ibu WKRI dalam memanfaatkan sampah dapur dan mengurangi limbah atau sampah untuk hal yang lebih positif sekaligus sebagai upaya membangun kesadaran bersama yang dimulai dari keluarga untuk merawat dan melestarikan lingkungan. “Tradisi sehat yang dimulai setiap tahun oleh Persaudaraan OFM seluruh dunia adalah setiap bulan September dijadikan sebagai momen yang disebut sebagai season of creation di mana setiap orang disadarkan untuk menyadari diri di tengah alam semesta ini agar menjaga dan merawat lingkungan sekitar. Pada momen ini, ada refleksi, kiat, dan doa agar orang sungguh memperlakukan alam sekitar dengan baik” tambah Rm Jimmy.
Setelah doa bersama, kegiatan dilanjutkan dengan penjelasan mengenai prosedur pembuatan Eco Enzyme oleh Ibu Conny selaku Ketua Bidang Pendidikan WKRI Cabang Santo Paskalis. Para Ibu wakil ranting yang mengikuti kegiatan pelatihan ini begitu antusias dan membangun komitmen agar dapat memanfaatkan limbah dapur masing-masing keluarga dengan mengolahnya menjadi lebih bermanfaat.
Eco Enzyme merupakan larutan zat organik kompleks yang diproduksi dari proses fermentasi sisa organik, gula, dan air (sustaination.id). Proses pembuatannya dimulai dengan memasukkan air, gula atau molase dan kulit sisa buah yang telah dibersihkan oleh para perwakilan dengan perbandingan 1:3:10. “Satu bagian itu gula atau molase; tidak boleh gula pasir jadi yang dipakai adalah gula jawa. Kemudian bahan organiknya tiga bagian dan airnya sepuluh bagian. Banyaknya tinggal disesuaikan dengan wadahnya” jawab Ibu Muryati saat ditanyakan mengenai proses pembuatan eco enzyme. Selanjutnya larutan eco enzyme harus disimpan dan terus diperhatikan setiap hari sampai dengan tiga (3) bulan eco enzyme dapat dipanen. Untuk membuat output eco enzyme yang baik, perbandingan masing-masing bahan harus benar, bahan organiknya juga harus bersih dan segar.
Kegiatan pelatihan pembuatan eco enzyme menjadi suatu harapan yang luar biasa untuk kembali merawat dan melestarikan alam dengan langkah sederhana dan kecil mulai dari keluarga.* [Priscilla Hutabarat – Komsos Paskalis]