Perayaan Imlek Selaras Dengan Solidaritas

misa imlek gereja santo paskalis paroki cempaka putih

Kalender liturgi gereja katolik pada Minggu 11 Februari 2024 adalah Pekan Biasa ke VI. Namun pada hari tersebut, suasana di gereja St. Paskalis paroki cempaka putih menjadi tidak biasa dan tampak Istimewa. Dekorasi dominan warna merah terang di seputar altar dan lampion warna merah bergantungan di berbagai titik.

Regallo Entertainment

Regallo Entertainment

Umat yang hadir mayoritas berpakaian dengan dominasi warna merah. Remaja putri dari Bina Iman Remaja (BIR) turut memeriahkan suasana dengan tari kipas ketika perarakan masuk dan persembahan. Ibu-ibu Wanita Katolik (WK) turut terlibat dengan seragam warna merah menyala ketika menyambut perarakan masuk dalam gereja dan membawa persembahan. Umat paroki Cempaka Putih pada 11 Februari itu merayakan Misa Syukur Imlek.

Bu Catharina Caraya

Bu Catharina Caraya

Sebelum misa dimulai, lagu berbahasa mandarin menyambut umat yang memasuki gereja. Lagu-lagu tersebut dipersembahkan Regallo Entertainment dengan personil Christo dan Avi sebagai vokalis, Evelyn dan Angela bergantian memainkan alat music petik Gucheng dan Koko Joni pada keyboard.

Mereka memainkan beberapa lagu diantaranya lagu Hau Siang Hau Siang, “Sempurna” Andra & The Backbone dalam versi mandarin kemudian Sentuh hatiku juga dengan versi bahasa mandarin. Usai misa, mereka menutup dengan lagu Gong Xi Gong Xi.

Dalam homilinya Romo Ferry mengajak umat untuk menghayati imlek seirama dengan gerak langkah Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) dalam solidaritas dan subsidiaritas.

“Pada tahun ini juga gereja KAJ mengangkat tema tahun Solidaritas dan Subsidiaritas Dimana kita diajak untuk seperti Yesus berbelas kasih kepada sesama kita, khususnya kepada mereka yang miskin lemah tersingkir dan berkebutuhan khusus. Jangan malah mereka diasingkan jangan malah dipinggirkan tetapi seharusnya mereka justru mendapat belas kasih yang lebih besar dari kita semua. Karena itu semoga perayaan imlek yang memiliki nilai-nilai selaras dengan solidaritas itu menjadikan kita semua mewujudkan arah dasar keuskupan kita untuk semakin solider dengan orang-orang yang membutuhkan.”

Pak Eksan dari Disbud DKI

Pak Eksan dari Disbud DKI

Sebelum berkat penutup, Romo Thomas Ferry Suharto OFM berpesan agar umat diharapkan duduk saja menunggu panitia membagikan jeruk dan angpao supaya tertib.

Selepas misa, Barongsai persembahan komunitas Tien Lung dari Cakung Jakarta Timur menghibur umat di halaman gereja.

Menurut Ibu Chatarina Caraya Wirutomo, Koordinator Bidang Kesaksian, Dewan Paroki Harian Gereja St. Paskalis Paroki Cempaka Putih yang membidangi seksi Hubungan Antar Agama dan Kemasyarakatan (HAAK), seksi HAAK berusaha melestarikan kultur yang ada dalam umat paroki Santo Paskalis Cempaka Putih salah satunya dengan bagaimana menghadirkan barongsai dan music gucheng dalam perayaan imlek.

“Jadi kami berfikir bagaimana kami bisa menghadirkan barongsai dan music guzheng.”

Ia mengatakan bahwa kehadiran barongsai dan music guzheng atas dukungan dari pemerintah DKI, oleh karena itu ia mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kebudayaan Pemprov DKI.

“Kami mendapat bantuan dari dinas kebudayaan DKI untuk menghadirkan baroangsai dan music gucheng. Saat ini pada kesempatan ini juga mengucapkan terima kasih kepada dinas kebudayaan DKI yang telah mengirimkan barongsai dan gucheng sehingga kita gereja katolik Santo Paskalis khususnya bisa melestarikan budayaaan yang juga dilestarikan oleh dinas kebudayaan DKI. Terima kasih.” ucapnya.

Bapak Eksan dari Dinas kebudayaan DKI Jakarta yang turut hadir, usai acara mengatakan pemprov DKI mendukung kegiatan kebudayaan.

“Karena memang kita dapat undangan dari Gereja Paskalis untuk mengisi acara dan kita mendukunglah untuk kegiatan tersebut” pungkasnya. ***

Penulis: Lintang
Editor: Aji

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *