Pesta Sederhana di Hari Raya

Perayaan Ulang Tahun Gereja Santo Paskalis, Paroki Cempaka Putih

gerejapaskalis.or.id – Puncak perayaan pesta nama pelindung paroki Cempaka Putih, Santo Paskalis, sekaligus ulang tahun ke 71 paroki dirayakan bersamaan dengan Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus, pada Kamis 18 Mei 2023. Misa Syukur dimulai pukul 10.00 dipimpin Romo Thomas Ferry Suharto, OFM didampingi Romo Yohanes Epa Prasetya, OFM.

Dalam misa tersebut, bendera vandel dari setiap wilayah dan komunitas kategorial di paroki turut ditampilkan di dekat altar. Paduan suara dari SMA Don Bosco 2 Pulo Mas dan pembawa persembahan perwakilan dari setiap kategorial.

Perayaan ulang tahun kali ini dilaksanakan dengan sederhana, panitia membagikan makanan ringan kepada setiap umat yang hadir berupa roti, es krim, dan air mineral kepada umat, selesai misa. Panitia menempatkan petugas yang membagikan makanan di beberapa titik pintu keluar agar umat tidak berebut dan suasana terkendali. Usai misa, seluruh pengurus wilayah, lingkungan dan seksi serta kategorial diundang pengurus Dewan Paroki Harian (DPH) berkumpul di aula untuk konsolidasi pelayanan dalam rapat pleno.

Perayaan Ulang Tahun Gereja Santo Paskalis, Paroki Cempaka PutihDalam homilinya Romo Ferry menekankan beberapa hal, yang pertama agar umat memiliki harapan teguh pada Yesus, karena Yesus yang naik ke surga menjadi pembuka sekaligus jalan keselamatan sampai ke Surga. Pesan berikutnya adalah agar umat hidup sederhana seperti roti ekaristi yang sederhana tanpa banyak rasa. Rasa dari roti ekaristi hanya dapat dirasakan dan dinikmati oleh hati yang terbuka yang siap dipilih, dipecah dan dibagi-bagi untuk orang lain. Menjadi pribadi ekaristis yang mau menolong siapa saja tanpa melihat agama, ras, suku dan apapun yang membatasi.

Pesan Romo Ferry kepada umat untuk menjaga persatuan agar siap menghadapi tantangan politik di masa mendatang menjadi penutup homili.

“Perjuangan hidup kita juga menjadi berhasil biasanya kalau kita punya harapan Bung Karno mengatakan gantungkanlah cita-citamu setinggi langit supaya perjuangannya itu kemudian punya arah dan arah yang jelas itu adalah harapan. Harapan yang jelas itu, membuat kita bersemangat untuk berjuang meskipun menghadapi berbagai hambatan dan tantangan.

Demikian juga perjuangan kita untuk sampai pada keselamatan. Harapannya semakin tegas semakin cerah ketika Yesus naik ke surga karena dengan kenaikan Yesus ke surga membuka jalan keselamatan kita. Bahwa manusia meskipun besar dosanya, meskipun banyak salahnya meskipun rapuh dan lemah imannya, untuk masuk ke dalam keselamatan sangat mungkin karena Yesus menjadi pembuka jalannya”.

Jadi, perayaan ini tidak hanya membangun semangat kita untuk tidak patah semangat atas kelemahan dan kerapuhan kita tetapi kita menjadi semakin yakin bahwa keselamatan itu bukan hanya impian tapi bisa menjadi nyata dengan merayakan kenaikan Tuhan.

Dan yang menjadi jelas dari harapan kita juga tergantung dalam panggilan kita. Kata Paulus, panggilan kita yang mengarah pada harapan yang jelas ini disabdakan oleh Yesus dalam Injil hari ini yaitu perintah supaya Pergilah jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan babtislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Harapan keselamatan itu menjadi semakin jelas ketika kita mendengar perintah Yesus pada kita semua “Jadikanlah semua bangsa menjadi muridKu dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus”.

Menjadikan Semua bangsa muridKu — murid Yesus — dan membantu mereka dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus mengandung arti bahwa kita harus meyakinkan banyak orang bahwa keselamatan itu terbuka untuk semuanya tanpa terkecuali. Semua orang punya hak untuk selamat dan kita harus memberitakan, membuat hal itu bisa diakses oleh semua orang tanpa terkecuali.

Dan karena itu kita mulai menjadikan semua bangsa murid Kristus bukan menjadikan mereka pertama-tama Katolik karena kita selamat bukan hanya karena Katolik tapi pertama-tama ketika semua orang, kita rangkul untuk masuk dalam persekutuan Allah.

Dengan sederhana dapat dikatakan ketika kita semua merangkul setiap orang, supaya berbuat baik. Siapa saja yang berbuat baik, siapa saja yang berkehendak baik dan mewujudkan kebaikan itu menurut keyakinan Santo Fransiskus Asisi pasti akan ada hubungannya dengan Tuhan. Sebab Allah adalah sang kebaikan itu sendiri. Tidak ada orang yang bisa berbuat baik tanpa rahmat Allah.

Mari kita bersama-sama mewujudkan apa yang menjadi cita-cita Keuskupan Agung Jakarta dan juga menjadi apa yang merupakan teladan dari Santo Paskalis yang menjadi pelindung paroki kita, sehingga Paroki kita bisa merayakan 71 tahun, usia yang harusnya sudah bijaksana semua.

Yaitu supaya kita menjadi pribadi-pribadi yang ekaristi. Apa itu pribadi ekaristis? Pertama-tama adalah pribadi yang sederhana. Roti ekaristis itu roti yang paling sederhana kalah dengan roti Roti O atau roti apapun. Banyak roti sekarang dijual pasti ada rasanya, atau ada topingnya, tapi roti komuni itu tidak ada rasanya. Secara lidah tidak ada rasanya, tidak ada topingnya karena bukan di lidah, rasanya ada di hati kita sebagai orang beriman.

Dan roti itu sederhana karena tidak punya banyak rasa tidak punya banyak toping tapi sederhana dan membahagiakan. Karena itu kita diajak seperti Santo Paskalis hidup secara sederhana berarti juga secara sikap. Tidak mulai mengkotak-kotakan orang tetapi melihat semuanya sebagai saudara dan saudari persaudaraan.

Dan akhirnya kita diajak menjadi roti ekaristi ketika kita juga berani untuk dipecah dan dibagi, bagi keselamatan banyak orang. Maka menjadi pribadi yang inklusif yang tidak hanya untuk hidup dirinya sendiri tetapi untuk hidup banyak orang.Perayaan Ulang Tahun Gereja Santo Paskalis, Paroki Cempaka Putih

Karena itu pada tahun ini kita bersama-sama mewujudkan kesejahteraan bersama. program yang selama ini kita jalankan itu akan berbeda karena kita menyadari bahwa selama ini seringkali menjadi eksklusif dalam karya sosial kita.

Tanpa disadari mulai mendiskriminasi orang-orang kecil, miskin, tersingkir dan Disabilitas. Salah satu diskriminasinya adalah soal Katolik non Katolik. Padahal yang namanya orang miskin itu mau Katolik mau bukan Katolik, ya miskin. Karena itu program kita tahun ini akan berusaha menggerakkan untuk memberi perhatian kepada orang miskin. Karena kemiskinannya tanpa harus dibandingkan atau dibedakan, mau Katolik bukan Katolik yang miskin butuh pertolongan. Karena itu kita diajak untuk mulai menciptakan gerakan untuk tidak membeda-bedakan tapi inklusif merangkul semuanya entah itu suku ras, golongan. Mau usia muda tua lansia atau mau Katolik bukan, agama apa saja mari kita rangkul karena mereka butuh perhatian kita.

Mari kita bersama-sama membangun kesatuan ke perpaduan supaya kita juga semakin kuat menghadapi tahun yang akan datang tahun politik di mana kita masih akan dipecah-pecah dengan berbagai pilihan politik.

Sebelum kita terpecah-pecah, mari kita perkuat perpaduan kita, persatuan kita sebagai sumbangsih gereja kita kepada bangsa dan negara, dengan mewujudkan kesejahteraan bersama tanpa membeda-bedakan Katolik bukan Katolik mau suku agama apa saja semuanya terbuka untuk kegiatan bersama. Semuanya terbuka untuk keselamatan karena kepada merekalah kita harus merangkul agar kita persatukan semuanya dalam kebaikan di dalam kesatuan Tritunggal Maha Kudus. Kiranya Tuhan memberkati seluruh upaya dan perjuangan kita. *** (Mas Aji)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *