Hari Sumpah Pemuda dan Sinode Gereja Katolik, Kaum Muda Mau Terlibat

Gerejapaskalis.or.id – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-93 (28 Oktober 2021), Pemuda Katolik Komcab Jakarta Pusat mengadakan Webinar dengan tema: “Refleksi Sumpah Pemuda dan Menyambut Sinode Gereja Katolik”, via zoom pada Sabtu, 23 Oktober 2021.
Hadir sebagai narasumber adalah Yustinus Prastowo, Staf Khusus Menteri Keuangan Republik Indonesia; Romo Frans Kristi Adi Pr, Sekretaris Komisi Kepemudaan KWI; Agatha Lidya Nathania, Perwakilan Orang Muda Indonesia untuk Vatikan, dan Novita Sari, Wakil Komisariat Daerah Bidang Lingkungan Hidup Pemuda Katolik Komisariat Daerah DKI Jakarta.
Yulius Wahyu Tri Utomo, Ketua Pemuda Katolik Komisariat Cabang Jakarta Pusat dalam sambutannya menyampaikan, bagi Pemuda Katolik, Sumpah Pemuda menjadi pengingat bahwa sejak sebelum kemerdekaan Pemuda Katolik sudah berperan penting dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa, di mana Kongres Pemuda II hari pertama dilaksanakan di Gedung Katholieke Jonglingen Bond (KJB), yang saat ini menjadi bagian dari Gereja Katedral Jakarta.
Masih menurut Wahyu, sapaan akrabnya, bangsa Indonesia harus berbangga karena jauh sebelum pidato Marthin Luther King yang menghapuskan diskriminasi ras (gerakan Apartheid) di Amerika pada tahun 1963, ternyata kita sudah lebih dahulu mendeklarasikan Sumpah Pemuda yang melahirkan kesepakatan untuk mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan kelompok: bersepakat akan bangsa yang satu, bahasa yang satu dan tanah air yang satu, yaitu Indonesia.
Sinode Gereja Katolik
Sementara terkait Sinode Gereja Katolik yang akan dilaksanakan hingga tahun 2023, Wahyu berharap Pemuda Katolik dapat turut berperan dalam memberikan saran dan masukan, sehingga Gereja Katolik akan tetap relevan dalam menghadapi kemajuan zaman.
Wahyu menambahkan, Pemuda Katolik Jakpus meluncurkan hastag #Menyongsong100thSumpahPemuda# yang dimulai dengan lomba penulisan artikel dan pembuatan video pendek/vlog dengan tema: Refleksi Sumpah Pemuda, dari Pemuda untuk Indonesia. Perlombaan ini terbuka untuk semua warga negara Indonesia yang berusia 15-35 tahun, dimulai dari 23 Oktober s.d. 11 Desember 2021.
Sementara itu, Romo Frans Kristi Adi mengatakan, dalam dokumen Christus Vivit no. 168 panggilan yang pertama dan terutama adalah perbuatan kasih dalam keluarga, sosial, dan politik. Orang muda adalah anak-anak Allah yang unik, pemimpin bagi diri sendiri dan keluarga, dan dianugerahi dengan talenta dan banyak potensi.
Untuk itu, Romo Kristi mengajak orang muda menanggapi panggilan Allah, tidak hanya di altar tapi juga di pasar, yakni sungguh-sungguh membangun persahabatan sosial, komitmen di bidang politik dan juga kegiatan sosial.
Hal senada disampaikan Yustinus Prastowo. Ia mengatakan, Paus Fransiskus mengajak kaum muda untuk mampu melihat penderitaan dan kematian, berbela rasa, mendekat dan menyentuh, berani terlibat dan bertindak.
“Politik dan ranah publik adalah sarana keselamatan, karena memungkinkan rahmat Allah bekerja melalui kebijakan-kebijakan publik yang baik, yang mewujudkan kesejahteraan dan kebaikan bersama,” ujar Yustinus.
Yustinus menawarkan metode CARA, yaitu Cognitive, Affective, Reflective, dan Action, untuk terlibat di ruang publik.
Agatha Lidya Nathania sebagai perwakilan Indonesia dalam pembukaan Sinode di Vatikan menyampaikan bahwa tema Sinode tahun ini adalah Persekutuan, Partisipasi dan Misi yang merupakan tonggak dari Gereja yang sinodal. Hal yang spesial dari sinode ini adalah keterwakilan orang muda, kaum awam dan perempuan. Sinode tahun ini ingin mewujudkan Gereja yang inklusif, terbuka terhadap kaum marginal yang sering terpinggirkan dan mendengarkan mereka.
Agatha, panggilan akrabnya, mengajak orang muda untuk ikut aktif dan inisiatif dalam mengawal Sinode sehingga partisipasi orang muda semakin besar dalam perjalanan bersama Gereja yang sinodal.
Novita Sari Wakomda Bidang lingkungan Pemuda Katolik DKI Jakarta dalam pemaparannya memberikan semangat kepada orang muda agar melangkah untuk merawat rumah bersama. Dia memberikan penekanan untuk bertindak dengan berdasarkan head, heart dan hand agar lebih memiliki kesadaran dalam menjaga bumi kita.
Novita Sari yang juga merupakan salah satu tokoh muda dari paroki St. Paskalis melanjutkan bahwa sebagai orang beriman Kristiani, kita harus menjaga relasi harmonis dengan Tuhan, sesama, dan alam ciptaan Tuhan.
Felix Martinez