Ulang Tahun WKRI Cabang Gereja Santo Paskalis: “Peluang dan Tantangan Bisnis di Masa Pandemi”

gerejapaskalis.or.id – Menyambut Perayaan Ulang Tahun Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Cabang Gereja Santo Paskalis Paroki Cempaka Putih yang ke-60 pada tanggal 26 September 2022, panitia menyelenggarakan talkshow dengan tema “PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS DI MASA PANDEMI”. Talkshow ini bertujuan untuk mendiskusikan peluang dan tantangan dalam berbisnis hingga penerapan ide bisnis yang dapat merespon perubahan dan persaingan di era digital. Talkshow ini juga bertujuan untuk menginspirasi anggota WKRI khususnya pelaku UMKM agar terus berinovasi. Tujuan lain yang ingin dicapai agar anggota WKRI menjadi pribadi yang Ekaristis: semakin mengasihi, semakin peduli, dan semakin bersaksi di tengah kehidupan masyarakat majemuk pasca pandemi di Keuskupan Agung Jakarta.

Acara talkshow diselenggarakan secara luring pada Hari Sabtu tanggal 17 September 2022 di ruang Gedung Karya Pastoral Lantai 2, Gereja Santo Paskalis. Acara dihadiri oleh sekitar 100 orang anggota WKRI Cabang Gereja Santo Paskalis dan beberapa diantaranya adalah pelaku bisnis/wirausahawati/UMKM. Acara dibuka oleh MC sekitar pukul 9.15 dan dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars WKRI. Setelah itu berkat pembuka dibawakan oleh Romo Ferry Suharto OFM dan dilanjutkan dengan kata sambutan dari Ibu Anastasia Muryati selaku Ketua WKRI Cabang dan Romo Jimmy Tnomat, OFM selaku Kepala Paroki.

Dalam sambutannya, Ibu Muryati mengucapkan terima kasih kepada para narasumber dan para hadirin yang hadir. Sungguh suatu kegembiraan dapat mengadakan acara offline untuk pertama kalinya dengan para anggota WKRI sejak pemberlakukan pembatasan sosial oleh pemerintah selain acara baksos. Ibu Muryati berharap agar para anggota WKRI yang berprofesi sebagai pelaku UMKM dan dengan dukungan pendanaan dari WKRI Cabang dapat memetik manfaat dari acara ini untuk terus semangat berkarya dan berinovasi.

Romo Jimmy Tnomat, OFM yang menyampaikan sambutannya di akhir acara Talkshow menyampaikan permohonan maaf karena banyak kegiatan lain yang bersamaan waktunya dengan talkshow sehingga tidak dapat hadir di awal acara. Beliau menyampaikan terima kasih kepada narasumber, Ketua WKRI Cabang dan panitia WKRI sehingga talkshow dapat terselenggara dengan baik dalam rangka menyambut ultahnya yang ke 60. Romo berharap anggota WKRI yang menggeluti bidang UMKM mendapat manfaat dari kegiatan talkshow ini dapat melihat peluang dengan penerapan ide bisnis yang dapat merespon perubahan dan persaingan di era digital.

Acara Talkshow dimulai sekitar pukul 9.30 dengan memperkenalkan para pembicara yaitu Venita Daben, Irka Laksmirianti, dan Moza Pramita. Mereka bertiga merupakan para pelaku bisnis yang saat ini memiliki channel youtube dengan nama #tuatapikeren. Jadi para narasumber ini memiliki pengalaman sebagai pelaku bisnis yang sesuai dengan tema terkait peluang dan tantangan bisnis dimana mereka dapat berbagi pengalaman saat mengalami pasang surut sehingga sampai pada ide menjadi content creator membuat topik diskusi yang ringan tapi mendidik. Topik yang telah mereka bawakan antara lain Menopause, Aging gracefully, persiapan pensiun, olahraga sesuai usia dan belajar hal baru.

Ide nama #tuatapikeren (usia matang dan tetap keren) karena mereka sadar akan usia mereka yang sudah tidak muda lagi, tidak termasuk golongan millennial atau generasi Z, melainkan generasi X. Namun sebagai generasi X, mereka yakin bisa berbagi pengalaman jika ingin mengaktualisasikan diri di media sosial dan dalam hal ini channel youtube dan podcast dengan target perempuan di usia 40 – 60. Dengan demikian tepat memilih mereka sebagai narasumber di acara Talkshow WKRI.

Terkait tema “PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS DI MASA PANDEMI”, mereka menyampaikan bahwa bisnis yang dijalani itu harus disesuaikan dengan segmen yang menjadi target karena dapat menentukan keberlanjutan dari bisnis yang dijalani. Di masa pandemi, tantangan dalam berbisnis adalah perlunya inovasi, penerapan ide bisnis yang kreatif dan dapat merespon perubahan/persaingan di era digital. Pada era digital ini sudah tidak terelakkan penggunaan media sosial untuk memasarkan dan mempromosikan produk. Jadi ide untuk membuat konten dalam bentuk audio visual (video) dan meng-upload di media sosial seperti Instagram, youtube, tiktok menjadi penting untuk dilakukan.

Venita Daben menyampaikan kepada para pelaku UMKM agar jangan takut memulai dari hal yang kecil dan sederhana namun dilakukan dengan tekun dan fokus sehingga kualitas produk dapat terjaga dan konsisten sesuai permintaan/pesanan. Demikian pula dengan upaya promosi secara digital, harus mulai dari sekarang sambil terus belajar melalui video tutorial untuk memperbaiki kualitas konten promosi dan hasil video promosi. Upload video dapat dilakukan jika sudah puas dengan video yang sudah dibuat. Seiring dengan waktu, kita akan semakin mahir dan semakin baik hasil rekaman video kita.

Sementara Irka Laksmirianti menekankan agar pelaku UMKM berupaya menghasilkan produk unik. Jadi walaupun produk yang dihasilkan banyak saingannya, namun karena keunikannya akan dicari oleh konsumen dan menikmati semua proses usaha. Seandainya mendapat kritik negatif, harus bermental baja. Cukup menjawab komentar negatif di media sosial dengan ucapan terima kasih. Dan Moza Pramita menyampaikan agar pelaku UMKM harus berani keluar dari zona nyaman. Namun bisnis dapat dilakukan dari mana saja, bahkan dari rumah sesuai inspirasi dan sesuai kemampuan serta tidak pantang mundur. Tidak perlu malu jika topik video kita mungkin hal-hal sederhana dari pengalaman keseharian kita yang mungkin justru merupakan tips atau menunjukkan keunikan dari produk kita.

Para hadirin yang merupakan pelaku UMKM berkesempatan sharing pengalaman bisnisnya dan bertanya serta mendapat saran dari para narasumber. Para hadirin juga berkesempatan memperoleh doorprize – blender, mixer atau rice cooker – dari donatur melalui panitia HUT. Talkshow ini dapat terselenggara dengan baik berkat kerja sama yang kompak dari panitia HUT WKRI yaitu Ibu Sofia Sukarni selaku ketua panitia, Ibu Maria Eurelia Wayan selaku penanggung jawab kegiatan talkshow, Ibu Elisabeth Sasi Setiantiningrum selaku koordinator Tim Acara dan Ibu Cornadusia Ambar Yulius selaku coordinator Tim Dekor dan Perlengkapan. Acara ditutup dengan berkat penutup oleh Romo Sulaiman Otor, OFM. (Maria Eurelia Wayan)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *