Natal 2024 – Kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus
Teman-teman terkasih dalam Tuhan SELAMAT NATAL!
Pada Natal kali ini kita diajak untuk sama-sama menyaksikan dan mendalami kisah kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus yang terbungkus lampin dan yang terbaring dipalungan. Mari kita awali kisah kelahiran ini dengan mengetahui bahwa malaikat Gabriel mengunjungi Maria untuk mengucapkan salam dan memberikan kabar gembira bahwa Maria akan mengandung dan melahirkan anak yang akan diberi nama Yesus. Mendengar kabar tersebut Maria menjadi terkejut dan bingung karena Maria tahu bahwa ia belum menikah dengan tunangannya Yusuf, namun dengan keyakinannya Maria menjawab “Saya ini hamba Tuhan, biarlah terjadi pada saya seperti yang engkau katakan” (Lukas 1:38). Pada awal perkataan Maria menyadarkan kita bahwa sebagai manusia, kita tidak luput dari ketidakyakinan dan keraguan akan rencana yang Allah berikan kepada kita. Namun dengan didasari dengan kerendahan hati, kita menyadari bahwa kita adalah hamba Allah, sehingga kita menjadi yakin bahwa apa yang direncanakan oleh Allah Bapa adalah baik.
Kisah dilanjutkan dengan adanya pendaftaran sensus sesuai dengan perintah Kaisar Agustus, maka Maria yang sedang mengandung dan Yusuf yang merupakan keturunan Daud melakukan perjalanan dari Nazaret di Galilea menuju Betlehem di Yudea, tempat Raja Daud dilahirkan. Setelah melakukan pendaftaran sensus, Yusuf segera mencari tempat untuk mereka beristirahat namun tidak ada tempat bagi mereka dan pada saat itu pula, tibalah saatnya Maria untuk melahirkan. Bayi Yesus lahir ke dunia dengan terbungkus kain lampin dan terbaring di palungan. Pada saat itu malaikat menampakan diri serta memberitahukan kabar gembira tersebut kepada para pengembala yang sedang mengembalakan dombanya. Segera setelah mendapatkan kabar tersebut maka para gembala segera bangkit, meninggalkan ternaknya serta berseru ”Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem” . Pada kisah perjalanan Yusuf dan Maria menuju Betlehem, menyadarkan kita bahwa Yusuf adalah sosok yang setia kepada Allah serta kepada Maria dengan tidak menyerah kepada keadaan melainkan semakin yakin kepada Allah bahwa apa yang direncanakan Allah untuk Yusuf dan Maria semuanya itu baik.
Pada kisah diatas memperlihatkan kita sebagai manusia tidak luput dari keraguan dan ketidakyakinan akan segala hal dalam hidup kita. Namun hal tersebut dapat dipatahkan dengan sikap kerendahan hati, keyakinan dan sifat tidak menyerah pada keadaan di dalam hidup kita. Mari kita berdoa agar di Natal tahun ini menjadi manusia yang semakin yakin bahwa segala rencana dan apa yang diberikan Allah kepada kita adalah baik. Amin. *** Lensa Paskalis