Marriage Encounter (ME)

World Wide Marriage Encounter (ME), merupakan salah satu gerakan Gereja Katolik yang telah tersebar di seluruh penjuru dunia. Didirikan di Barcelona negara Spanyol tahun 1962 oleh Romo Gabriel Calvo, Pr. Beliau mendirikan ME berawal dari pengalamannya ketika menemukan kesulitan pada anak-anak yang dibimbingnya. Ditemukan bahwa kesulitan pada anak-anak yang dibimbingnya ternyata  berhubungan erat dengan keadaan orang tua mereka sebagai suami-istri.

Di Indonesia ME diperkenalkan pertama kali oleh suster Patricia dari Gembala Baik kepada Uskup Agung Jakarta, Almarhum Mgr. Leo Sukoto SJ, sepulangnya suster dari mengikuti Weekend ME di Amerika.

Week End ME (WE-ME) diadakan pertama kali tanggal 25-27 Juli 1975, Evergreen ,Tugu, Puncak, dan tercatat sebagai tanda pertama kali ME masuk  di Indonesia. Uskup dengan antusias mengikutinya, dan setelah itu beliau minta agar ME dikembangkan di Indonesia.

WE-ME diperuntukkan bagi pasangan suami istri (pasutri) yang telah menikah minimal 3 tahun. WE ini dapat diikuti oleh semua pasutri, terutama yang beragama Katolik, yang ingin mengadakan evaluasi perkawinan mereka. WE juga terbuka bagi pasutri kawin campur, artinya yang satu Katolik yang lain bukan Katolik. Bahkan juga bagi mereka yang keduanya tidak Katolik, asal menyadari bahwa acara ini didasarkan atas ajaran Katolik. Pada akhir Week End ada misa penutupan yang merupakan bagian mutlak dari acara Week End dan wajib diikuti oleh semua peserta Week End. Week End ini juga bermanfaat bagi para imam, biarawan/ biarawati yang ingin meneguhkan panggilanNya dan meningkatkan relasi mereka dengan sesama teman sekomunitas, dengan pimpinan dan dengan umat atau keluarga-keluarga yang mereka dampingi.

WE-ME, adalah suatu pengalaman yang unik yang dirancang bagi suami-istri untuk lebih mengenal satu sama lain melalui komunikasi yang mendalam, berbagai perasaan dan impian mereka melalui suatu teknik yang dapat mereka pergunakan seumur hidup. Dalam WE-ME,  “privacy” suami istri sangat dihormati, peserta diajak dalam suasana yang berbeda dengan kehidupan sehari-hari. Di situ peserta bisa dikenal oleh pasangan yang dicintainya dan dapat mengenal pasangannya sebagai pendamping seumur hidup. Dalam WE ini tidak diadakan diskusi kelompok. WE ini khusus untuk masing-masing pasangan saja.

Week End ME dimulai hari Jumat sore sampai Minggu sore selama 44 jam dan ditutup dengan perayaan Ekaristi. Untuk mengikuti Week End ME, hubungi Kormep St. Paskalis, yaitu Pasutri Deki-Jenny (Hp.081310590052; 02170015852), Sonny-Ida (Hp. 081286151556; 02198705472) atau sponsor, yaitu Pastor atau Suster atau Pasutri ME yang anda kenal.

Visi Marriage Encoumter :

Cintailah sesamamu seperti AKU mencintaimu.

Misi Marriage Encounter:

Memperbaharui Gereja dan mengubah dunia dengan membantu  pasutri – pasutri dan imam – imam untuk hidup dalam relasi yang akrab dan bertanggung jawab dengan memberikan mereka pengalamam secara katholik dan dukungan komunitas yang berkesinambungan untuk menunjang gaya hidup tersebut.

ME mempunyai lagu yang liriknya sangat mengugah perasaan pasutri, seperti di bawah ini.

Ada Dunia Baru

Ada dunia baru, negeri harapan.
Ku kan sampai disana bila kau membimbingku.
Kuharapkan selalu kau ada disampingku.
Karna hanya kau berarti bagiku.
Bagi setiap insan, ada pasangannya.
Dan sudah kuputuskan kaulah teman hidupku.
Meskipun kujelajah dunia sampai akhir hayatmu.
Hanya kau berarti bagiku.

Reff :
Jalan yang masih jauh dampingilah aku…
Bila taufan menderu jadilah panduku.
Melimpahnya harta, apakah artinya.
Mungkin esok hilang lagi dan aku tak perduli.
Tapi bila hilang cintamu patahlah semangatku.
Karna hanya kau berarti bagiku…. 2x.

ME di Paroki Cempaka Putih Gereja St.Paskalis

ME di Paroki Cempaka Putih gereja St. Paskalis sebagai salah satu bagian dari Distrik 1 Jakarta yang mencakup Keuskupan Agung Jakarta. Tidak tercacat secara pasti kapan ME mulai terbentuk di paroki Cempaka putih namun bila dirunut dari data ME, tercatat mulai tahun 1977  I.P. Slamet adalah orang pertama yang ikut weekend ME.

Adapun koordinator ME paroki (Kormep) yang pertama dibentuk sekitar tahun 1987, dengan uraian sebagai berikut : Pasutri Priyadi – Retno, Pasutri Philipus – Betty, Pasutri Marchel – Maria, Pasutri Frans – Sisil, Pasutri Bambang – Retno, Pasutri Djohan – Diana, Pasutri Rudi – Vero.Tahun 2006 – 2009 oleh Pasutri Arief – Christine, kemudian tanggal 28 Juni 2009 dilanjutkan oleh Pasutri Deki – Jenny hingga sekarang.

ME St. Paskalis Cempaka Putih, telah menghasilkan Team ME yang handal:

1. Pasutri JAMES HERMAN RAHARDJO –SUNNY.
2. Pasutri DOLLAR PRANATIO – BETTY.
3. Pasutri FRANS SARDI – AGUSTINE.

Pastur yang sudah bergabung di ME Paroki ST. Paskalis Cempaka Putih, a.l.:

1. 24 Juni1988,   Rm. AEGIDIUS A. NGARUT, OFM.
2. 25 November 1988,    Rm. JACOBUS TARIGAN, PR.
3. 10 November 1989, Rm. NIKO DHARTO SURATNO, OFM
4. 25 Oktober 1991, Rm. MICHAEL ANGKUR, OFM, sekarang menjadi Uskup Bogor
5. 28 Agustus 1992, Rm. MARTEN HARUN, OFM.
6. 15 April 1994, Rm. PETRUS JEHADAN, OFM.

Frater dan Suster yang sudah bergabung di ME Paroki ST. Paskalis Cempaka Putih, a.l.:

1. 10 Juli 1981, Fr. JOHAN KOHAR,PR.
2. 10 Juli 1981, Fr. THOMAS MUDJANTO,PR.
3. 17 September 1999, Sr. THERESIANA, A.K
4. 17 September 1999, Sr. MARGARETHIS, A.K
5. 20 Juni 2008, Sr. M. GENEROSA,FSE.
6. 19 Juni 2009, Sr. M. YUDITH,AK.

Susunan pengurus ME periode 2009-2012

Pengurus ME St. Paskalis, depan ki-ka: Hilda, Ida, Jenny, Raymond, Lily, Christianty, Heryanti, Conny. kiri belakang: Prapto, Sonny, Deki, Arief, Anton (†)

Pembimbing Rohani : RP. Robertus Agung Suryanto,OFM
Penasehat       : Pasutri Raymond- Lily
Koordinator       : Pasutri Iping – Conny
Wakil Koordinator : Pasutri Prapto – Hilda
Sekretaris      : Pasutri  Sonny – Ida
Wakil Sekretaris  : Pasutri Deki – Jenny
Bendahara      : Pasutri Bakti – Lusi

Hingga saat ini kami berusaha terus mensponsori para pasutri di Paroki Cempaka Putih yang belum mengikuti Week End ME, agar dapat merasakan perkawinan yang lebih bahagia, koordinator ME Paroki St. Paskalis juga selalu menghangatkan relasi sesama pasutri yang telah mengikuti Week End ME. Hal ini dilakukan dengan melaksanakan pertemuan acara bulanan, yang diadakan hari  minggu ketiga setiap bulan. Biasanya pertemuan diisi dengan acara arisan, Kelompok dialog dan membahas program kerja ME serta mengevaluasi hasil kerja program2 terdahulu.


Dalam acara triwulan, kami mengadakan jalan sehat pagi hari di Pantai Ancol, bersama keluarga. Sebelumnya didahului dengan senam pagi dan makan bersama. Semua ini bertujuan untuk keakraban dalam keluarga dan antar keluarga separoki Cempaka putih.  Sedangkan acara tahunan kami selalu mengadakan Natal dan Tahun baru di paroki. Perayaan Paskah, biasanya kami bergabung dengan komunitas ME sedistrik 1 Jakarta, bertujuan agar keakraban pasutri ME sedistrik 1 Jakarta bisa lebih saling mengenal.


Beberapa program kerja yang pernah kami lakukan adalah kunjungan ke Panti Asuhan, Pengobatan gratis bagi umat separoki, ziarek dan enrichment bagi pasutri ME dll.


Sebagai salah satu kegiatan yang spesifik menunjang perkembangan ME, kami menyelenggarakan Kelompok Dialog, yang terdiri atas beberapa pasutri yang secara rutin mengadakan pertemuan sekali setiap bulan. Kegiatan ini sangat membantu para pasutri ME untuk belajar dan mempraktekan pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti program ME, sehingga relasi suami-istri tersebut bisa lebih baik. Saat ini telah ada 4 Kelompok Dialog yang telah terbentuk dan telah mengadakan pertemuan rutin setiap bulan.

Ucapan syukur atas ME di Paroki Cempaka Putih
Keberadaan kelompok kategorial ME di paroki Cempaka Putih sangat terasa manfaatnya bagi pasangan suami-istri. Beberapa pasutri terkesan mendalam sehingga mereka sangat aktif terlibat bahkan secara manusiawi tidak mungkin terjadi, namun hanya karena campur tangan Tuhan yang membuat ini terjadi.
Setidaknya ada 7 keunikan  ME di gereja St Paskalis.

1. ME mempunyai pasutri yang salah satu pasangannya tidak bisa membaca dan menulis namun tetap aktif  sampai sekarang.
2. ME mempunyai pasutri menikah berbeda agama namun bisa terpilih menjadi koordinator ME dan aktif sampai sekarang.
3. ME bisa mengundang pasutri yang tertua (HUP Platinum 60tahun) mengikuti weekend ME dan 4 anak & pasangnya juga sudah bergabung dalam ME.
4. ME pernah diminta Romo Yosef Tote dalam perayaan Kamis Putih dimana pasangan Suami–Istri bisa saling membasuh kaki pasangannya.
5. ME mempunyai pasutri menikah berbeda agama, namun pasangan yang katolik meninggal, tapi yang Islam  masih terus aktif dalam ME  sampai sekarang.
6. ME Paroki Cempaka Putih selalu lebih aktif dibanding dengan paroki lain dalam dekenat pusat.
7. Beberapa pasutri ME yang telah dipanggil ke pangkuan Bapa disurga, tinggal sendiri, tapi masih ingin terlibat dalam kegiatan ME. Mereka membentuk kelompok Pasangan Suami-Istri Marriage Encounter Yang Sudah Sendiri, yang disingkat “ME SUNDARI “.

Apa yang kami uraikan diatas bukan untuk menonjolkan diri tetapi sebagai umat yang beriman, selayaknya anggota ME di Paroki Cempaka Putih harus menundukkan dan mengucapkan rasa syukur atas berkat dan anugerah yang telah dicurahkan Tuhan pada kita, dan ini merupakan motivasi yang baik untuk terus memupuk semangat dalam melayani  sesama umat, tanpa membeda-bedakan antara suku, agama dan ras  di dalam paroki yang kita cintai. Selamat melayani…. Semoga Tuhan Memberkati.

Contact Person ME :
Kormep  :  Pasutri Deki-Jenny, Kontak 0815 8674 8683/021- 420 6787, email : coni_pingko@yahoo.com