Walking Tour, Cara Baru Ziarah KKMK Paskalis

Setelah lama vakum berkegiatan, Komunitas Karyawan Muda Katolik (KKMK) Paskalis menggelar Walking Tour. Walking Tour KKMK Paskalis dilaksanakan pada 15 Oktober 2023 sebagai bentuk ziarah sekaligus belajar sejarah.

Ziarah dilaksanakan berkaitan erat dengan devosi kepada Bunda Maria di bulan Oktober, dengan tujuan gua Maria di gereja Katedral Jakarta. Seluruh peserta berjalan kaki dari titik kumpul di Gereja Paskalis sampai di gereja Katedral.

Sebanyak sepuluh peserta berjalan kaki menuju titik-titik pemberhentian. Di setiap titik diceritakan sejarah singkat terkait lokasi perhentian. Gereja Paskalis sebagai titik kumpul menjadi lokasi cerita pertama belajar sejarah perkembangan gereja Katolik di Jakarta. Panitia bergantian menjadi Narator.

Titik kedua pemberhentian adalah Gereja Lama di Jalan Tanah Tinggi yang sekarang menjadi Biara OFM. Di lokasi tersebut peserta diceritakan bahwa tempat yang dikunjungi tersebut adalah lokasi awal Gereja St. Paskalis sebelum pindah ke Cempaka Putih.

Pemberhentian ketiga adalah Atrium Senen di depan Kimia Farma. Atrium Senen dahulunya adalah kawasan pemukiman dimana Pastor J. Nellisen, saat menjabat Prefektur Apostolik Batavia mendapatkan hibah dari Gubernur Jenderal Daendels sebuah rumah untuk tempat umat Katolik beribadah. Lokasi rumah itu dahulu berada di gang Kenanga. Rumah yang menjadi tempat ibadah itu bekas gereja protestan yang sudah rusak. Setelah kawasan pemukiman hancur karena kebakaran, lokasi gereja kemudian berpindah tempat.

Pemberhentian terakhir adalah gua Maria di gereja Katedral. Gua Maria ini dibangun mengikuti model gua maria Lourdes di Perancis. Gua maria di katedral sengaja dibangun mirip dengan gua Maria di Lourdes Perancis karena pada saat dibangun sekitar awal tahun 1980-an banyak umat Katolik ingin berziarah ke Lourdes.

Untuk memenuhi harapan dan keinginan umat, maka dibangunlah gua maria itu semirip mungkin dan ditambahkan pula batu yang diambil langsung dari gua maria di Lourdes. Untuk menjaga agar batu asli dari Lourdes tidak bercampur dengan batu yang lain dan mudah diingat posisi batu tersebut maka dipasang frame keramik warna hitam.

Perjalanan sejak jam 06.30 berakhir di gua Maria sekitar jam 09.00. Meski melelahkan namun menarik karena tiga manfaat didapatkan dalam satu kegiatan, ziarah, olahraga dan belajar sejarah. *** (Aji)

You may also like...

1 Response

  1. Linsy says:

    mantapppp…semoga semakin banyak orang yang mau mengetahui sejarah Jakarta dengan berjalan kaki sekaligus menyehatkan badanπŸ’ͺπŸ’ͺπŸ‘πŸ‘πŸ‘

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *